djokothole

stand alone

15 October 2009

reuni

Ada kata yang jadi sering saya dengar akhr-akhir ini, REUNI. banyak kawan lama yang jadi terhubung lagi dengan ikut serta bergaul di facebook. dan ketika kawan lama saling berkabar, selain bernostalgia, keinginan untuk ketemu kembali juga semakin besar. termotivasi dengan keinginan untuk mengingat kenangan masa lalu serta rasa penasaran bagaimana kondisinya sekarang. dua hal tersebut sebenarnya bagian dari kebutuhan kita untuk membina jejaring. saya menyebutnya kebutuhan, karena seingat saya katanya manusia adalah mahluk sosial, jadi ketika menemukan kembali sosok-sosok yang pernah dikenal di masa lalu bagaikan menemukan harta yang sempat hilang.

14 October 2009

yang tertunda

blog ini sudah lama ada lho,
begitu lama sudah ..
tapi koq sepi terus?
apa sih kendalanya?
apa ya?
hmm .. banyak sih, sampai bingung nulisnya

(he he .. kayaknya sama dengan jawaban waktu ditanya " kenapa sih skripsi gak beres-beres?")

referensinya cari di perpustakaan Timbuktu

Tahukah anda dimana Timbuktu?
Atau pertanyaannya perlu diubah ..
Tahukah anda apa itu Timbuktu?

Beberapa puluh tahun silam saya mengenal kata Timbuktu dari majalah donal bebek, ada kalimat “jauh sampai ke Timbuktu”. Otak anak kecil saya waktu itu hanya dapat membayangkan bahwa itu adalah sebuah daerah yang saking jauhnya dan mungkin sangat sulit dicapai manusia, sehingga digunakan dalam frasa tersebut. Mungkin seperti antartika yang kondisi alamnya tidak bersahabat seperti manusia atau bahkan nama planet yang jauh sampai-sampai tidak mungkin dikunjungi oleh manusia.
Sampai akhirnya saya menemukan sebuah buku milik teman saya yang berjudul “Sejarah Peradaban Afrika” saat saya sudah kuliah. Maka terkuaklah misteri itu he he .. – misteri dalam kepala saya saja, lha wong orang lain tenyata banyak yang tahu. Sampai kemudian dunia internet mengantarkan saya pada pengetahuan yang lebih jelas mengenai mahluk “Timbuktu” ini.

09 October 2009

hati-hati berpendapat

Seorang teman saya menghimbau melalui status facebooknya, bahwa sebaiknya memberi komen tuh yang baik2 saja, yang bersifat membangun, jangan malah bersifat destruktif. Himbauan yang simpatik dan mengingatkan lagi betapa pusaran arus komunikasi yang seliweran di situs-situs jejaring sosial kerap hanya menghasilkan kesalahpahaman dan bahkan menimbulkan masalah.

08 October 2009

sudah 10 tahun atau baru 9 tahun?

"Wah sudah 9 tahun nih kita di millenium baru" celetuk teman saya saat makan siang kemarin.
Saya agak tergelitik dengan kalimat itu untuk segera menyahutinya "9 tahun ato 10 tahun?".
Teman saya agak mengernyit sebentar, "9 tahun dong, maksud saya sampai nanti akhir 2009 ini, angkanya 2009 berarti baru 9 tahun dong".
Saya semakin semangat menimpali "yang bener, coba inget2, dulu ente merayakan pergantian millenium tahun baru 2000 kan? Hitung deh, 2000 sampai 2009 kan sepuluh tahun".
Dia agak tercenung sedikit, "Iya ya, tapi koq rasanya aneh ya, tapi ya sudah lah, mo berapa tahun juga, ni gado-gado dah nunggu dari tadi he he". langsung ia menyantap gado-gadonya.

07 October 2009

Bukan beban mereka

Rasanya sering sekali kita mendengar kalimat-kalimat berikut :
"Ayah kan kerja seperti ini untuk kalian juga, nak"
"Sayang, aku tuh kerja buat siapa lagi kalo bukan untukmu dan anak-anak"
"Ya bagaimana, keluarga harus mengerti dong, kan aku kerja juga untuk mereka"
yah kalimat-kalimat sejenis semacam itulah, secara sederhana kita bisa merasakan kebenaran dalam kalimat tersebut.