djokothole

stand alone

14 October 2009

referensinya cari di perpustakaan Timbuktu

Tahukah anda dimana Timbuktu?
Atau pertanyaannya perlu diubah ..
Tahukah anda apa itu Timbuktu?

Beberapa puluh tahun silam saya mengenal kata Timbuktu dari majalah donal bebek, ada kalimat “jauh sampai ke Timbuktu”. Otak anak kecil saya waktu itu hanya dapat membayangkan bahwa itu adalah sebuah daerah yang saking jauhnya dan mungkin sangat sulit dicapai manusia, sehingga digunakan dalam frasa tersebut. Mungkin seperti antartika yang kondisi alamnya tidak bersahabat seperti manusia atau bahkan nama planet yang jauh sampai-sampai tidak mungkin dikunjungi oleh manusia.
Sampai akhirnya saya menemukan sebuah buku milik teman saya yang berjudul “Sejarah Peradaban Afrika” saat saya sudah kuliah. Maka terkuaklah misteri itu he he .. – misteri dalam kepala saya saja, lha wong orang lain tenyata banyak yang tahu. Sampai kemudian dunia internet mengantarkan saya pada pengetahuan yang lebih jelas mengenai mahluk “Timbuktu” ini.

Ternyata Timbuktu - yang telah menjadi frasa yang begitu terkenal untuk menggambarkan “jauh dan terpencil” - adalah sebuah wilayah di afrika bagian tengah (central africa). Wilayah ini sekarang berada di dalam bagian negara Mali. Ini adalah wilayah yang pada masa setelah abad 11 masehi justru merupakan wilayah berperadaban tinggi di Afrika. Sampai saat dinasti Shonghai yang berkuasa di Timbuktu jatuh.

Timbuktu berkembang di bawah kekuasaan kekaisaran Mali. Suku Shonghai, Tuareg, Wangara, Fulani dan bahkan bangsa Arab meramaikan kawasan ini. Timbuktu merupakan salah satu kawasan terpenting dalam sejarah tulis di afrika, menjadi tujuan belajar bagi mereka yang ingin mempelajari pengetahuan luar dan terutama pengetahuan Islam. Di tengah-tengah benua ini – bersebelahan dengan gurun sahara, - Timbuktu berkembang menjadi kota yang ramai dengan perdagangan dan kegiatan akademik. Wilayah transit favorit bagi pelintas afrika utara dan Barat. Garam, emas dan buku merupakan komoditas yang menghidupkan wilayah tersebut. Perpustakaan-perpustakaan dengan koleksi naskah-naskah tua berharga serta universitas-universitas tumbuh di Timbuktu pada masa itu. Untuk mendalami pengetahuan mengenai sejarah, lokasi, dan serba serbi Timbuktu lebih jauh anda bisa lihat di sini atau di sini. Asal mula kata Timbuktu sendiri cukup menarik karena terkait dengan pola nomaden yang ada di kawasan Sahara.



Sankore University
(sumber : www.timbuktufoundation.org)







Sesuatu yang dulu saya anggap “jauh dan terpencil” ternyata sebuah oase di tepian gurun sahara yang sumurnya mengalirkan air menyejukkan bagi para pelancongnya. “Tomboctou” sebutan Timbuktu dalam bahasa Perancis sebetulnya tidak terlalu pantas jika kemudian menjadi frasa yang menggambarkan “jauh dan terpencil”. Dunia bahkan sudah menjadikan wilayah ini sebagai warisan peradaban dunia. Sumbangan perpustakaan-perpustakaannya yang begitu kaya justru sumber bagi banyak ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini. Jadi saya lebih suka menggunakan kata Timbuktu untuk kalimat “referensinya cari di perpustakaan Timbuktu”.

0 comments: