djokothole

stand alone

07 October 2009

Bukan beban mereka

Rasanya sering sekali kita mendengar kalimat-kalimat berikut :
"Ayah kan kerja seperti ini untuk kalian juga, nak"
"Sayang, aku tuh kerja buat siapa lagi kalo bukan untukmu dan anak-anak"
"Ya bagaimana, keluarga harus mengerti dong, kan aku kerja juga untuk mereka"
yah kalimat-kalimat sejenis semacam itulah, secara sederhana kita bisa merasakan kebenaran dalam kalimat tersebut.

Saya sih sering merasa janggal juga ketika semakin merenungi situasi tersebut, kenapa?
koq seperti membebankan kepada keluarga/anak ketika kita beraktifitas berkarya dalam pekerjaan kita. walaupun mereka merasakan dampaknya dari pekerjaan kita yang memberi penghasilan dan menjadi nafkah kita.

Berkarya adalah salah satu dari fitrah dan upaya memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, sehingga menurut saya bekerja adalah bagian dari tanggungjawab manusa sebagai pribadi. berkarir atau berprestasi dalam pekerjaan maupun berkarya adalah bagian dari upaya menjalaninya.

yah terlepas dari bagaimana cara kita memandang pekerjaan, situasi yang membuat kita tidak mudah menentukan pekerjaan yang kita inginkan lalu tidak sesuainya penghasilan kita memenuhi kebutuhan sehari-hari atau tuntutan pekerjaan yang terkadang membuat kita mengalah untuk lebih memprioritaskan pekerjaan daripada keluarga. Tidak serta merta membuat kita membebankan itu semua sebagai akibat dari tuntutan kebutuhan keluarga (terutama anak).

Keluarga dan anak-anak memang perlu mendapat pemenuhan kebutuhan dalam hal materi, namun kan kita juga tahu tidak hanya itu. kehadiran kita di tengah-tengah mereka adalah juga bagian dari kewajiban kita sebagai sesama anggota keluarga.

Saya merasa dengan merubah sedikit cara pandang diatas, saya bisa memperbaiki posisi saya terhadap keluarga, selain itu berharap dapat memperbaiki pola pikir saya terhadap pekerjaan dan karir. sehingga etos kerja saya terbangun tidak berngkat dari tuntutan keluarga saja namun bahwa pekerjaan/proses berkarya saya adalah bagian dar pemenuhan saya mencukupi kebutuhan untuk meng-aktualisasikan diri dan memunculkan eksistensi saya.

ah .. ini PR baru lagi buat saya untuk merenungkan dan menjalani.

0 comments: